PETRUK SANTRI.
ya PETRUK SANTRI.itulah yg aku pentaskan di tgl.11 mei 2013 di desa wanglu,trucuk,klaten.
bagi para pembaca khususnya para seniman pedalangan,mungkin akan sedikit penuh pertanyaan,bagaimana saya bisa memberikan irah-irahan lakon cerita ''PETRUK SANTRI''.
sebenarnya saya menyanggit lakon tersebut adalah mengambil dari balungan lakon PETRUK RATU dan PETRUK MADEG PABDHITO.
lakon kedua cerita tersebut akugabungkan jadi satu dlm cerita PETRUK SANTRI.pada dasarnya saya sengaja membuat irah-irahan seperti dng tujuan untk mengingatkan lagi para kaum-kaum yg masih mengharamkan kesenian khususnya di kalangan pedalangan.
Balunganya persis dng PETRUK PANDITO.cuma kalau petruk jadi pandito itu mempunyai pertapan di jati rokeh yg masih kebawah wilayang kerajaan hastina.
sengaja saya buat PETRUK SANTRI,adalah PETRUK menjadi seorang tokoh KYAI/USTAD yg mempunyai pesantren yg masih wilayah kerajaan hastina. pesantren itu bisa bernama pesantren KALIJAGA,GUNUNG JATI,JATI WANGI dan sebagainya itu tdk begitu baku/pakem.
saya mengaitkan dngan lakon PETRUK MADEG RATU,karena lakon tersebut bisa di sanggit PTRUK waktu di usir sama harjuna atau ketika membawa JIMAT KALIMASADA . yg jelas tergantung pada kewasisan seorang dalang mau di sanggit bagaimana terserah,yg jelas harus masuk kriteria logika/penalaran.
Tidak sekali-kali saya memakai jubah lalu merendahkan martabat pakaian jawa,saya tetap menyimpan dan merawatnya.toh pakaian jubah yg ku kenakan ketika pentas itu aku iringi dngan sabuk,timang dan pusaka yg semua adalah pelengkap ala pakaian jawa.
Dan dari hatiku yg paling dalam,ku mengenakan jubah,saya merasakan percaya diri dlm waktu pementasan dlm wejangan2 yg mungkin saya kaitkan dng ayat-ayat suci al-qur'an dan agama islam di campur dng kawruh kasepuhan.
saya benar-benar merasa nyaman jika mengenakan jubah kebesaran para WALIYULLOH khususnya yg ada di jawa seperti kanjeng sunan KALIJAGA,adalah salah satu anggota wali songo yg bergelar sbg DALANG.
saya paparkan sedikit sekilas kisah KALIJAGA sbg dalang di jawa,di zaman dahulu waktu kanjeng sunan mementaskan wayang adalah semata-mata sbg media dakwah,untuk menarik simpatik masyarakat untuk menuju ke masjid menjalankan sholat sembahyang.
kanjeng sunan KALIJAGA bergelar dalang selalu menyamar didaerah-daerah,misal di daerah jawa kanjeng sunan punya julukan dalang SYEH MALAYA,di daerah banyumas dia punya julukan ki.BENGKOK,dan daerah lain-lainya pnya julukan yg berbeda pula.
Dilihat dari tujuan kanjeng sunan dulu waktu mementaskan wayang,dy tidak mengutamakan materi/bayaran tidak seperti kalayak umum sekarang,bahkan dulu kanjeng sunan secara cuma2 membeberkan pagelaran karn punya tujuan muliya untuk dakwah penyebaran agama islam.
konon ceritanya dulu,peresmian majid demak,diselenggarakan pementasan wayang kulit dng lakon JIMAT KALIMASADA yg diperankan oleh SYEH MALAYA pribadi dan bagi para pengunjung yg minat menonton membayar karcis dng membaca kalimat SYAHADAD.
Lakon-lakon yg dikarang oleh kanjeng sunan KALIJAGA adalah LAKON ''DEWA RUCI''konon cerita ini mengisahkan dirinya pribadi disaat ketemu kanjeng NABI KILIR.
jujur,yg saya tulad dari sekarang adalah kanjeng sunan KALIJAGA,walau saya tidak menangi pada masa hidup serta zamanya,tp saya tahu dari buku-buku al-kisah SUNAN KALIJAGA.
No comments:
Post a Comment